Abstrak
Pendahuluan
Daun binahong memiliki potensi untuk membantu mengatasi keputihan pada wanita. Tanaman ini mengandung senyawa-senyawa yang memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba yang dapat membantu meredakan peradangan dan mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme yang berlebihan di area genital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rebusan daun binahong untuk mengatasi keputihan pada wanita di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Metode
Penelitian kuasi eksperimen dengan kelompok intervensi dan kontrol. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian rebusan daun binahong dan variabel dependennya adalah mengatasi keputihan. Total responden dalam penelitian ini adalah 130 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 65 responden kelompok intervensi dan 65 responden kelompok kontrol yang diambil dengan cara puposif sampling.
Hasil
Hasil uji statistik di ketahui Asymp. Sig (2 – Talled) bernilai 0.00, karena 0.00 < 0.05 maka dapat di simpulkan bahwa hipotesis di terima. Terdapat efektivitas rebusan daun binahong untuk mengatasi keputihan pada wanita di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Kesimpulan dan Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam tindakan komplementer kebidanan dalam pengobatan nonfarmakologi sehingga dapat disosialisasikan khususnya pada wanita yang mengalami keputihan.
Pendahuluan
Keputihan merupakan keluarnya cairan atau sekresi dari vagina, yang bukan darah baik berbau atau tidak, disertai adanya rasa gatal sekitar vagina. Keputihan dikategorikan menjadi dua yaitu keputihan patologis (keputihan abnormal) dan keputihan fisiologis (keputih normal). Pada area vagina terdapat pertumbuhan flora normal seperti lactobacillus dan flora normal lainnya, jika flora normal pada vagina terganggu pH pada vagina akan menjadi basa > 4,5 yang dapat mengakibatkan pertumbuhan mikroorganisme seperti parasite, bakteri, maupun jamur yang akan menyebabkan infeksi pada area vagina (1).
Pada pemberian intervensi non farmakologi dengan rebusan air Anredera cordifolia efektif untuk mengatasi keputihan hal ini dapat terjadi karena pada daun Anredera cordifolia terdapat senyawa fenol yang mempunyai daya antiseptik serta mengandung aroma atau bau khas (2). Daun Anredera cordifolia merupakan tanaman herbal untuk menangkal radikal bebas atau antioksidan. Adanya kandungan senyawa asam askorbat dan senyawa fenol ini dapat melawan berbagai serangan bakteri gram negatif maupun positif (3).
Daun Anredera cordifolia adalah tanaman herbal untuk penangkal radikal bebas atau antioksidan. Pada daun Anredera cordifolia termasuk family Basellaceae yang mempunyai kandungan asam askorbat, senyawa fenolik. Senyawa ini sangat baik untuk membantu melawan berbagai serangan bakteri gram negative dan positif dan dapat digunakan pada penyakit menular seksual yang mengalami keputihan (4). Senyawa fenol juga terdapat pada tanaman Anredera cordifolia. Tanaman ini berasal dari dataran cina yang dikenal dengan sebutan Madeira vine. Bagian tanaman Anredera cordifolia yang bermanfaat sebagai obat pada umumnya adalah rhizome, akar dan daun. Hasil penelitian bahwa daun Anredera cordifolia terdapat senyawa alkaloid, saponin dan flavonoid atau senyawa fenol yang setara dengan daun sirih (2).
Berdasarkan hasil penelitian tentang kandungan biokimia daun Anredera cordifolia, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rebusan daun Anredera cordifolia dalam mengatasi keputihan pada wanita di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Provinsi Banten.
Metode
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas rebusan daun binahong untuk mengatasi keputihan pada responden. Penelitian dilakukan di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Provinsi Banten selama 5 bulan terhitung April sampai Agusutus 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan kelompok intervensi dan kontrol. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian rebusan daun binahong dan variabel dependennya adalah mengatasi keputihan. Total reponden dalam penelitian ini adalah 130 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 65 responden kelompok intervensi dan 65 responden kelompok kontrol yang diambil dengan cara puposif sampling. dengan cara daun binahong yang digunakan sebanyak 7 lembar dengan mencuci daun binahong terlebih dahulu dengan air bersih lalu rebus air daun binahong dengan air bersih sebanyak 500 cc air menggunakan panci dengan api besar rebus selama 15 menit, sesudah mendidih. Kemudian dipakai untuk membersihkan vagina 2 kali sehari selama 14 hari berturut-turut. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat untuk mengetahui perbedaan penyembuhan keputihan kelompok intervensi dengan kontrol menggunakan uji Mann-whitney dari aplikasi statistik SPSS versi 25.
Hasil
Variabel | n | Penyembuhan Keputihan | ||
---|---|---|---|---|
M | SD | Min-Max | ||
Intervensi | 130 | 9,92 | 2,245 | 7-14 |
Kontrol | 13,68 | 0,471 | 13-14 |
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa pada kelompok intervensi (diberikan rebusan daun Anredera cordifolia) berjumlah 65 responden didapatkan penyembuhan keputihan rata-rata 9,92 dengan standar deviasi yaitu 2,245, penyembuhan keputihan minimal 7 hari dan maksimal 14 hari. Kemudian pada kelompok kontrol didapatkan penyembuhan keputihan rata – rata 13,68 standar deviasi yaitu 0,471 penyembuhan keputihan minimal 13 hari dan maksimal 14 hari.
Kelompok | N | Mean Ranks | Sum Of Ranks | Asymp. Sig (2 – Talled) |
---|---|---|---|---|
Intervensi | 65 | 39,62 | 2575,00 | 0,000 |
Kontol | 65 | 91,38 | 5940,00 | |
Total | 130 |
Pada tabel 2 dapat diketahui hasil uji mann-whitney bahwa perbedaan penyembuhan keputihan pada kelompok intervensi (pemberian rebusan daun Anredera cordifolia ) dan kelompok kontrol (tanpa pemberian daun Anredera cordifolia ) di dapatkan hasil uji mann whitney pada kelompok intervensi memiliki rata- rata yang paling rendah yaitu mean ranks 39,62 dan sum of ranks 2575,00 dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu mean ranks 91,38 dan sum of ranks 5940,00, artinya perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol ada perbedaan yang mana nilai yang paling kecil ditentukan dengan jumlah hari yang paling cepat terjadinya penyembuhan keputihan. Hasil uji statistik di ketahui Asymp. Sig (2 – Talled) bernilai 0.00, karena 0.00 < 0.05.
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi (diberikan rebusan daun Anredera cordifolia) penyembuhan keputihan rata – rata 9,92 hari dengan minimal 7 hari dan maksimal 14 hari. Pada kelompok kontrol (tidak diberikan rebusan daun Anredera cordifolia) penyembuhan keputihan rata – rata 13,68 hari, minimal 13 hari dan maksimal 14 hari.
Anredera cordifolia atau madeira vine (Anredera cordifolia) adalah tanaman yang secara turun temurun menjadi herbal dan digunakan di sejumlah negara asia, seperti Vietnam, Taiwan, Cina, Korea dan Indonesia. Kandungan dalam tanaman ini, terutama daunnya, sering digunakan sebagai obat herbal (5). Anredera cordifolia mengandung senyawa aktif yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antiviral, antifungi, analgesik, dan anti inflamasi (6).
Kandungan senyawa metabolit sekunder pada Anredera cordifolia yaitu flavonoid, triterpenoid, steroid, alkaloid, fenol, dan saponin (2). Senyawa ini dapat dimanfaatkan sebagai anti inflamasi dan penghambat bakteri yang bersifat patogen dan menginfeksi. Senyawa-senyawa ini sangat jelas terkandung pada daun Anredera cordifolia dengan cara dibuktikan menggunakan uji golongan (7). Uji senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid dilakukan pada ekstrak dan ditetesi pereaksi dragendorff pada plat tetes sehingga terbentuk endapan coklat muda yang dikatakan positif mengandung alkaloid (4).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya (4) yang menjelaskan dari hasil penelitian nilai rata-rata pada kelompok intervensi setelah diberikan rebusan daun Anredera cordifolia yaitu 1,75 sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pada post test 3,56. Dari hasil uji statistik didapat p value = 0.000 dimana Ha diterima yang berarti bahwa ada pengaruh menggunakan air rebusan binahong untuk membersihkan area vaginal untuk mengatasi kejadian keputihan. Menurut peneliti, hasil ini berkaitan dengan kandungan antioksidan dan antibakteri Anredera cordifolia (3,8).
Hal serupa dengan penelitian sebelumnya bahwa nilai rata-rata sebelum diberikan rebusan daun Anredera cordifolia didapatkan hasil 3,75 dan nilai standar deviasi 0,447, sedangkan nilai rata-rata sesudah diberikan rebusan daun binahon didapatkan hasil 1,75 dan nilai standar deviasi 0,557 . Hasil uji paired t-test diperoleh saat pretest nilai p=0,000 bahwa ada pengaruh cebok rebusan daun Anredera cordifolia untuk mengurangi keputihan di Pondok Pesantren Al-Izzah Demak (9).
Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya bahwa penggunaan rebusan daun Anredera cordifolia memiliki khasiat untuk mengatasi keputihan bagi wanita yang mengalami keputihan. Menurut pendapat peneliti dengan adanya pengaruh rebusan daun Anredera cordifolia dengan adanya senyawa pada daun Anredera cordifolia yang telah diketahui memiliki manfaat dalam mengatasi keputihan pada wanita. Adapun senyawa yang terdapat dalam mengatasi keputihan tersebut yaitu flavonoid dan Saponin (10,11). Flavonoid adalah senyawa fitokimia yang memiliki antiinflamasi dan antioksidan (4). Antiinflamasi dapat membantu meresakan peradangan yang terjadi digenitalia sementara kemampuan antioksidannya dapat membantu melindungisel-sel dari kerusakan oksidatif yang dapat terjadi akibat infeksi (10–12). Selain itu, senyawa lain yaitu seponin yang memiliki sifat antimikroba yang berperan dalam melawan infeksi dengan demikian senyawa yang ada dalam kandungan daun Anredera cordifolia sangat bermanfaat di gunakan sebagai jenis pengobatan non farmakologi (10–12).
Kesimpulan dan Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi yang diberikan rebusan daun Anredera cordifolia (65 responden), rata-rata penyembuhan keputihan adalah 9,92 hari dengan standar deviasi 2,245, dengan waktu penyembuhan minimal 7 hari dan maksimal 14 hari. Sementara itu, pada kelompok kontrol yang tidak diberikan rebusan daun Anredera cordifolia (65 responden), rata-rata penyembuhan keputihan adalah 13,68 hari dengan standar deviasi 0,471, dengan waktu penyembuhan minimal 13 hari dan maksimal 14 hari. Uji statistik menghasilkan nilai Asymp. Sig (2-Tailed) sebesar 0,00, yang menunjukkan bahwa hipotesis diterima karena 0,00 < 0,05. Rebusan daun Anredera cordifolia mengatasi keputihan pada wanita di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang, Provinsi Banten. Penelitian lanjutan untuk memperluas sampel penelitian dengan melibatkan lebih banyak responden dari berbagai lokasi guna meningkatkan generalisasi temuan. Selain itu, melakukan uji klinis yang lebih mendalam dengan berbagai dosis dan metode pemberian rebusan daun Anredera cordifolia dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai mekanisme kerja dan efektivitasnya. Penelitian lanjutan juga dapat mempertimbangkan faktor-faktor tambahan seperti usia, tingkat keparahan keputihan, dan kondisi kesehatan umum responden untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai pengaruh rebusan daun Anredera cordifolia dalam mengatasi keputihan.
Sumber Pustaka
1. Sim M, Logan S, Goh LH. Vaginal discharge: evaluation and management in primary care. Singapore Med J. 2020 Jun;61(6):297–301.
2. Alba T, Pelegrin C, Sobottka A. Ethnobotany, ecology, pharmacology, and chemistry of Anredera cordifolia (Basellaceae): a review. Rodriguésia. 2020 Jan 1;71.
3. Nasution NA, Artika IM, Safari D. Antibacterial Activity of Leaf Extracts of Anredera cordifolia (Ten.) Steenis and Muntingia calabura L. Against Streptococcus pneumoniae. Current Biochemistry. 2020 Jun 1;7(1):1–9.
4. Maulidiyah AR. INTERVENSI NON FARMAKOLOGI UNTUK MENGATASI KEPUTIHAN PADA WANITA : Literature Review [Internet] [Undergraduate thesis]. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta; 2020. Available from: http://repository.upnvj.ac.id
5. Wikipedia. Anredera cordifolia. In: Wikipedia [Internet]. 2024. Available from: https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Anredera_cordifolia&oldid=1219023362
6. Era E. EFEKTIFITAS AIR REBUSAN DAUN BINAHONG DENGAN KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI KLINIK SRI DIANA LUBIS TAHUN 2019. Maieftiki Journals. 2022 Jan 29;2(2):67–76.
7. Ariani S. KHASIAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PEMBENTUKAN JARINGAN GRANULASI DAN REEPITELISASI PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA KULIT KELINCI. eBiomedik [Internet]. 2013;1(2). Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ebiomedik/article/view/3250
8. Nxumalo CI, Ngidi LS, Shandu JSE, Maliehe TS. Isolation of endophytic bacteria from the leaves of Anredera cordifolia CIX1 for metabolites and their biological activities. BMC Complement Med Ther. 2020 Oct 7;20:300.
9. Puspitasari R, Machmudah, Sayono. CEBOK DENGAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG DAPAT MENCEGAH TERJADINYA KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA REMAJA DI PESANTREN AL-IZZAH DEMAK [Internet]. 2016. Available from: http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/view/523
10. Anugerah P, Rahman S. The Effect of Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Leaf Ethanolic Extract on the Reduction of Blood Uric Acid Levels in Hyperuricemic Male White Wistar Rats (Rattus norvegicus). FMI. 2023 Mar 5;59(1):20–5.
11. Djamil R, Ps W, Wahono S. ANTIOXIDANT ACTIVITY OF FLAVONOID FROM ANREDERA CORDIFOLIA (TEN) STEENI S LEAVES. In 2012. Available from: https://www.semanticscholar.org/paper/ANTIOXIDANT-ACTIVITY-OF-FLAVONOID-FROM-ANREDERA-S-Djamil-Ps/37d854554c211f3241ca794ecc136ea1e05edfa6
12. Eze F, Uzor P, Peter I, Obi B, Osadebe P. In vitro and In vivo Models for Anti-inflammation: An Evaluative Review. INNOSC Theranostics and Pharmacological Sciences. 2019 Nov 22;3–15.
Catatan
Catatan Penerbit
Penerbit PT Karya Inovasi Berkelanjutan menyatakan tetap netral sehubungan dengan buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun.
Pernyataan Konflik Kepentingan
Penulis menyatakan tidak terdapat konflik kepentingan dengan pihak manapun.
Editor
Nur Siti Yaroh, S.Si.T., M.Kes. (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara).
Artikel yang diterbitkan mendapatkan lisensi Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0), sehingga siapapun dan di manapun memiliki kesempatan yang sama untuk menggali khazanah ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesempatan terhadap diskusi ilmiah.