Web Analytics
Beralih ke bagian utama Beralih ke menu navigasi utama Beralih ke bagian footer website
Artikel Orisinal
Diterbitkan: 16-03-2025

Gambaran Pembelajaran dengan Metode Student Centered Learning pada Mata Kuliah Manajemen Keperawatan di Program Studi Sarjana Keperawatan: Studi Deskriptif Historis

Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada
Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada
Program Studi Profesi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada
Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada
Metode pembelajaran Student learning center Mata kuliah Manajemen keperawatan Persepsi mahasiswa

Abstrak

Pendahuluan dan Metode

Metode pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran dan mempercepat proses pembelajaran. Pada mahasiswa reguler yang menggunakan metode Student Centered Learning lebih dari 80% aktif berorganisasi dan prestasi lainnya diluar akademik, sedangkan mahasiswa non reguler dengan metode konvensional tidak mendapatkan output apapun diluar dari pengalaman mereka ketika bekerja, karena metode yang monoton, mahasiswa non reguler hanya mendengarkan saja sehingga kurangnya interaktif dari mahasiswa non reguler. Penelitian ini bertujuan untuk Menggambarkan persepsi mahasiswa dalam metode pembelajararn Student Centered Learning dan konvensional pada mata kuliah manajemen keperawatan di prodi sarjana keperawatan stikes dharma husada.

Jenis penelitian ini berupa deskriptif historis menggunakan rancangan penelitian retrostektif dengan sampel sebanyak 87 orang menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner sebanyak 15 pertanyaan.

Hasil

Sebagian besar mahasiswa reguler (67,1%) menilai metode ini efektif, sedangkan 32,9% menyatakan sangat efektif. Di kelas non-reguler, 90,9% mahasiswa juga menganggap metode ini efektif, sementara 9,1% menilai sangat efektif. Secara keseluruhan, mayoritas mahasiswa baik reguler maupun non-reguler (70,1%) mengatakan metode pembelajaran ini sangat efektif, dengan 32,9% lainnya menyatakan efektif.

Kesimpulan dan Saran

Persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran Student Centered Learning (SCL) pada mata kuliah Manajemen Keperawatan di Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Dharma Husada, mayoritas mahasiswa reguler dan non-reguler menganggap metode pembelajaran ini efektif.

Pengembangan hasil penelitian lanjutan yaitu dapat dilakukan kajian dengan karakteristik sampel yang sama, dan untuk mengkaji lebih dalam hubungan antara metode pembelajaran dengan persepsi terhadap mata kuliah keperawatan lainnya. Bagi Program Studi Sarjana Keperawatan, disarankan untuk menyederhanakan dan mengembangkan metode pembelajaran agar dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pada mata kuliah Manajemen Keperawatan.

Pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan/SDGs

Penelitian ini mengkaji persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran Student Centered Learning pada mata kuliah Manajemen Keperawatan. Artikel ini berkontribusi terhadap tujuan TPB/SDGs ke 4, yaitu Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua. Sedangkan target dari SDGs tujuan ke 4 ini berhubungan dengan target 4.3 pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau dan berkualitas. Sedangkan outcome dari hasil penelitian ini dapat berkontibusi terhadap pencapaian SDGs ke 3.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar dapat berperan aktif dalam masyarakat, dengan kemampuan spiritual, pengendalian diri, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 57 Tahun 2021. Komponen penting untuk mencapai tujuan tersebut melalui penggunaan metode pembelajaran yang efektif. Metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik, mempercepat proses pembelajaran, dan mengurangi kehilangan minat dalam pembelajaran. Sebaliknya, penggunaan metode yang kurang efektif dapat menurunkan hasil belajar peserta didik (1).

Student Centered Learning (SCL) yang merupakan pendekatan melalui sudut pandang memusatkan mahasiswa sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mahasiswa bertanggung jawab dalam mengenali dan memenuhi kebutuhan belajarnya melalui upaya menemukan sumber informasi yang relevan (2). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penerapan SCL dapat meningkatkan kepuasan mahasiswa dan keterampilan berpikir kreatif serta komunikatif (3). Sebaliknya, Teacher Centered Learning (TCL) yang berfokus pada pengajar, seringkali membuat mahasiswa lebih pasif, dengan keterlibatan yang terbatas hanya pada mendengarkan ceramah dan tugas (4,5).

Di bidang pendidikan keperawatan, perbedaan antara metode SCL dan TCL dalam mata kuliah Manajemen Keperawatan perlu dieksplorasi lebih lanjut, mengingat bahwa kurikulum yang efektif dapat berpengaruh pada keterampilan dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan profesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa terhadap kedua metode pembelajaran ini dan untuk memahami dampaknya terhadap kualitas hasil belajar, dengan fokus pada mahasiswa reguler dan non-reguler di Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Dharma Husada.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam pada penerapan metode pembelajaran SCL, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan kurikulum yang lebih efektif dalam pendidikan keperawatan.

Metode

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif historis untuk menggambarkan persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran Student Centered Learning (SCL) dalam mata kuliah Manajemen Keperawatan. Penelitian ini melibatkan mahasiswa dari Program Studi Sarjana Keperawatan di STIKes Dharma Husada dengan populasi mahasiswa reguler tingkat 3 dan mahasiswa non-reguler tingkat 2 yang telah mengikuti mata kuliah tersebut. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan total responden sebanyak 87 orang yang memenuhi kriteria inklusi.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yang disusun untuk mengukur persepsi mahasiswa mengenai efektivitas metode SCL dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam mata kuliah Manajemen Keperawatan. Kuesioner yang digunakan adalah hasil penelitian dari Achda (2013) (6) dengan hasil uji validitas instrumen r-tabel=0,39, dan uji reabilitas instrument bernilai 0,580 (Kuesioner Terlampir).

Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.

Pelaksanaan penelitian telah mendapatkan persetujuan etik oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan STIKes Dharma Husada Bandung dengan nomor 32/KEPK/SDHB/B/VI/2024. Responden mendapatkan penjelasan yang berkaitan dengan pengumpulan data penelitian, data bersifat anonim dan tidak akan memberikan pengaruh apapun terhadap status responden sebagai mahasiswa.

Hasil

karakteristik F %
Jenis Kelamin kelas reguler
Laki-Laki 15 19.70%
Perempuan 61 80.30%
Total 76 100%
Jenis Kelamin kelas non regular
Laki-laki 1 9.10%
Perempuan 10 90.90%
Total 11 100%
Table 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Karakteristik Responden

Jenis kelamin responden dengan jumlah terbesar di kelas reguler yaitu perempuan sebanyak 61 orang (80,3%), dan laki laki sebanyak 15 orang (19,7%). Sedangkan pada karakreristik kelas non regular responden menunjukan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan sebanyak 10 orang (90,9%), dan laki laki sebanyak 1 orang (9,1%).

Persepsi Mahasiswa F %
Mahasiswa Reguler
Sangat Efektif 25 32.90%
Efektif 51 67.10%
Kurang Efektif 0 0%
Total 76 100%
Mahasiswa Non Reguler
Sangat Efektif 1 9.10%
Efektif 10 90.90%
Kurang Efektif 0 0%
Total 11 100%
Table 2. Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pembelajaran

Persepsi mahasiswa regular terhadap metode pembelajaran mayoritas mengatakan efektif sebanyak 51 orang (67,1%), dan 25 orang (32,9%) mengatakan sangat efektif. Sama hal nya dengan kelas regular, kelas non regular pun mengatakan bahwa metode pembelajaran efektif sebanyak 10 orang (90,9%), dan 1 orang mengatakan efektif (9,1%).

Persepsi Mahasiswa F %
Sangat Efektif 61 70.10%
Efektif 26 29.90%
Kurang Efektif 0 0%
Total 87 100%
Table 3. Distribusi Frekuensi Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pembelajaran Secara Keseluruhan

Hasil menunjukkan bahwa secara keseluruhan, persepsi mahasiswa regular dan non reguler terhadap metode pembelajaran mayoritas mengatakan sangat efektif sebanyak 61 orang (70,1%), dan 26 orang (32,9%) mengatakan efektif.

Pembahasan

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi jenis kelamin, responden mayoritas adalah perempuan, dengan jumlah 71 orang (81,6%), sedangkan laki-laki sebanyak 16 orang (18,4%). Perbedanaan dari jenis kelamin peserta didik mahasiswa kendatipun tidak menjadi salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap persepsinya (7), karena faktor lainnya seperti perasaan, sikap, kepribadian individu, prasangka, harapan, perhatian, proses belajar, kondisi fisik, gangguan kejiwaan, nilai, minat, dan motivasi turun menentukan sikap (8). Persepsi merupakan proses individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris yang diterima dan memberikan makna pada lingkungannya. Sehingga proses ini terjadi saat panca indra menerima stimulus yang kemudian diolah oleh otak untuk membentuk pemahaman (9).

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Yunita et al. (3) yang menunjukkan bahwa responden penelitian 92,3% merasa puas dengan pembelajaran Student Centered Learning (SCL) di STIKES Dharma Husada. Selain itu, hasil penelitian lainnya (10) mencatat bahwa mahasiswa prodi Sarjana Keperawatan mayoritas menyukai model pembelajaran roleplay and simulation sebanyak 34 orang (41,5%), karena model ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar sambil bermain peran, sehingga mempermudah proses pembelajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran Student Centered Learning dianggap efektif, karena di dalamnya terdapat berbagai model pembelajaran, salah satunya adalah roleplay and simulation yang dapat membantu mahasiswa memahami materi dengan lebih baik.

Berdasarkan hasil distribusi persepsi mahasiswa non-reguler, mayoritas mahasiswa menyatakan metode ini efektif (90,9%), sementara 9,1% menganggapnya sangat efektif. Temuan ini sesuai dengan penelitian Andarukmi et al. (11) yang menunjukkan bahwa mahasiswa lebih tertarik pada metode pembelajaran konvensional/TCL secara non-virtual, dengan 62,5% mahasiswa merasa metode tersebut lebih efektif. Melalui metode ini dapat memberikan penguatan pemahaman melalui pembahasan dan praktik kembali. Secara keseluruhan, mayoritas mahasiswa menganggap metode pembelajaran sangat efektif, dengan 61 orang (70,1%) menyatakan demikian, dan 26 orang (32,9%) menganggapnya efektif. Proses pembelajaran menciptakan harapan pada individu, dan harapan tersebut mempengaruhi cara peserta didik melihat dan mendengarkan informasi, serta bagaimana mereka merespons pengalaman belajar yang mengarah pada perubahan persepsi individu terhadap objek belajar (12).

Melalui hasil penelitian ini bahwa persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran merupakan gambaran sikap atau tanggapan personalnya terhadap situasi dan pengalaman belajar pada perkuliahan yang menggunakan metode Student Centered Learning (SCL). Tanggapan terhadap metode pembelajaran di pengaruhi faktor situasional dan personal, sehingga hal tersebut membuat persepsi mahasiswa berbeda setiap orangnya.

Kesimpulan

Persepsi mahasiswa terhadap metode pembelajaran Student Centered Learning (SCL) pada mata kuliah Manajemen Keperawatan di Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Dharma Husada, mayoritas mahasiswa reguler dan non-reguler menganggap metode pembelajaran ini efektif. Sebagian besar mahasiswa reguler (67,1%) menilai metode ini efektif, sedangkan 32,9% menyatakan sangat efektif. Di kelas non-reguler, 90,9% mahasiswa juga menganggap metode ini efektif, sementara 9,1% menilai sangat efektif. Secara keseluruhan, mayoritas mahasiswa baik reguler maupun non-reguler (70,1%) mengatakan metode pembelajaran ini sangat efektif, dengan 32,9% lainnya menyatakan efektif.

Saran untuk pengembangan hasil penelitian lanjutan yaitu dapat dilakukan kajian dengan karakteristik sampel yang sama, dan untuk mengkaji lebih dalam hubungan antara metode pembelajaran dengan persepsi terhadap mata kuliah keperawatan lainnya. Bagi Program Studi Sarjana Keperawatan, disarankan untuk menyederhanakan dan mengembangkan metode pembelajaran agar dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya pada mata kuliah Manajemen Keperawatan.

Sumber Pustaka

1. Sarnoto AZ, Rahmawati ST, Ulimaz A, Mahendika D, Prastawa S. Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Student Center Learning terhadap Hasil Belajar: Studi Literatur Review. J Pendidik Dan Kewirausahaan. 2023 Apr 4;11(2):615–28.

2. Medriati R, Risdianto E. Penerapan Pendekatan Student Centered Learning (SCL) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Komunikatif Mahasiswa Pendidikan Fisika Semester III Universitas Bengkulu. J Kumparan Fis. 2020 May 6;3(1 April):67–74.

3. Rejeki YF, Erawan AN, Ahmad SW. Efektivitas Kepuasan Pembelajaran SCL (Student Center Learning) Pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Dharma Husada. Health Inf J Penelit. 2023 Jun 21;15(2):1–1.

4. Ramadhani HS. Efektivitas Metode Pembelajaran SCL (Student Centered Learning) Dan TCL (Teacher Centered Learning) Pada Motivasi Instrinsik & Ekstrinsik Mahasiswa Psikologi UNTAG Surabaya Angkatan Tahun 2014-2015. In: Persona: Jurnal Psikologi Indonesia [Internet]. 2017. p. 66–74. Available from: http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona/article/view/1302

5. Agustina F, Yusra A, Yusrawati Y. Efektifitas Pembelajaran Student Centered Learning (SCL) Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievement Dicision Dan Self Directed Learning Pada Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I Pada Prodi Keperawatan Aceh Utara Poltekkes Kemenkes Aceh. Indones Trust Health J. 2023 Dec 1;6(2):95–100.

6. Achda MMD. Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout Pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 1 Ungaran [Internet] [Undergraduate thesis]. Universitas Negeri Semarang; 2013. Available from: https://lib.unnes.ac.id/19944/

7. SARI DP. Pengaruh Gender Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Mi Al-Huda Ploso Tahun Pelajaran 2019/2020 [Internet] [Undergraduate thesis]. STKIP PGRI PACITAN; 2020. Available from: https://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/314/

8. Ariga L. Persepsi Mahasiswa Terhadap Proses Pembelajaran Daring (Studi Deskriptif pada Prodi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. [Internet] [Undergraduate thesis]. UIN Ar-Raniry; 2022. Available from: http://repository.ar-raniry.ac.id

9. Cutting JE. Perception and Information. Annu Rev Psychol. 1987 Feb 1;38(Volume 38, 1987):61–90.

10. Saputri NI, Rejeki YF. Motivasi Belajar Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat III dalam Metode Pembelajaran Student Centered Learning (SCL) di STIKes Dharma Husada. 2024.

11. Andarukmi NF, Penatas DL, Situmorang E, Hartono IP, Wahyuningsih N, Kholid R, et al. Efektivitas Pembelajaran Virtual bagi Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. J Pendidik Geogr Undiksha. 2021 Apr 12;9(1):36–43.

12. Sari P, Aini LN, Putri AF, Ghozali RA. Persepsi Mahasiswa terhadap Metode Pembelajaran Blended Learning dengan Aplikasi Whatsapp Group pada Mahasiswa Insud Lamongan. Mudir. 2020 Jan 31;2(1):20–36.

Catatan

Catatan Penerbit (Publisher’s Note)

Penerbit PT Karya Inovasi Berkelanjutan menyatakan tetap netral sehubungan dengan buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun. (The publisher of PT Karya Inovasi Berkelanjutan states that it remains neutral with respect to the published ideas and from any institutional affiliation).

Review Editor/Peer Reviewer

Srigita Dewiyana, M.Keb (Politeknik Cendrawasih Palu, Palu, Indonesia).

Pendanaan (Funding)

Dana Publikasi disediakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Tahun 2025. (The publication funding is provided by Dharma Husada School of Health Sciences in 2025.)

Pernyataan Konflik Kepentingan (Statement of Conflict of Interest)

Penulis menyatakan tidak terdapat konflik kepentingan dengan pihak manapun. (The authors stated that there was no conflict of interest with any party).

Hak Cipta 2025 Rejeki et al. Artikel yang diterbitkan mendapatkan lisensi Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0), sehingga siapapun dan di manapun memiliki kesempatan yang sama untuk menggali khazanah ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesempatan terhadap diskusi ilmiah. (Copyright of 2025 Rejeki et al. This is an open access article distributed under the terms of the Attribution-ShareAlike 4.0 International license (CC BY-SA 4.0), thus anyone, anywhere has the same opportunity to explore the knowledge and enhance opportunities for scientific discussion).

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Cara Mengutip

Rejeki, Y. F., Wahyudin, T. P., Nur Erawan, A., & Napitupulu, I. K. (2025). Gambaran Pembelajaran dengan Metode Student Centered Learning pada Mata Kuliah Manajemen Keperawatan di Program Studi Sarjana Keperawatan: Studi Deskriptif Historis. Kisi Berkelanjutan: Sains Medis Dan Kesehatan, 2(1), e39. Diambil dari http://kisiberkelanjutan.com/index.php/smk/article/view/39 (Original work published 4 Februari 2025)